Selamat menikmati tulisannya..semoga bermanfaat..
Penggambaran tentang boss vs leader seperti ilustrasi di
atas, banyak dan sering kita dapatkan di internet, dibahas dalam training dan
pelatihan-pelatihan leadership. Awalnya saya pun memaknainya sebatas teori
bahwa seorang leader tidak bisa memimpin dengan cara boss, yang hanya menyuruh,
menginstruksi dan mendelegasi saja. Dan itu memang tidak keliru.
Namun kali ini saya ingin berbagi, tentang bagaimana tipe
pemimpin yang bekerja sebagai leader ternyata lebih efektif dalam membawa team
nya maju, dibanding dengan cara kerja “boss”.
Saya teringat dengan pelajaran Fisika sewaktu di bangku
sekolah, tentang hukum II Newton, yang kira-kira berbunyi demikian : “Laju perubahan
kuantitas gerak suatu benda memiliki besar yang sebanding dan arah yang sama
dengan gaya resultan yang bekerja pada benda”. Ketika kita
menginginkan sebuah benda bergerak/melaju lebih cepat, maka Gaya (F = Force)
yang bekerja pada benda tersebut harus lebih besar dan searah dengan laju yang
diinginkan. Misal, ingin menggeser sebuah meja ke arah timur. Maka yang bisa
kita lakukan untuk mempercepat pergerakan ini adalah dengan menambah orang (F)
yang sama-sama membantu kita menggeser meja ke arah timur.
Sepadan dengan hal tersebut, di ilustrasi pertama, seorang boss,
digambarkan sebagai seorang yang duduk di singgasananya, dan hanya memberikan
perintah. Atasan yang seperti ini, dalam hukum Newton tidak menambah “F” yang
searah dan mempercepat laju team. Keberadaan atasan yang tidak memahami kerja
team, hanya duduk di tempat kerjanya, tidak mau terlibat apalagi ambil bagian
dalam permasalahan team nya justru akan menambah massa, dan beban team tersebut.
“F” yang diberikan oleh atasan dalam team ini arahnya justru ke bawah, dan ini
bukannya mempercepat laju team, malah “memperberat”. Team merasa harus ikut memikul beban yang
dipandang bukan sebagai tanggung jawab bersama team, tidak ada rasa memiliki,
karena mereka merasa ini adalah pekerjaan yang “dilempar” oleh atasannya.
Berbeda dengan ilustrasi kedua. Seorang boss, bukan hanya
menjadi bagian dari team, tapi bahkan ikut ambil bagian dalam tanggungjawab
yang juga dirasakan oleh anggota teamnya. Atasan seperti ini, bukan menjadi
beban, tapi justru berlaku sebagai gaya (F). Sesuai hukum Newton, dengan gaya
yang lebih besar, bekerja pada sebuah benda, maka pergerakan benda tersebut
semakin cepat. Dengan terlibatnya atasan dalam permasalahan, tugas, dan
tanggung jawab team, bukan semata-mata meringankan kerja team secara fisik, tetapi juga memberi
semangat dari dalam. Atasan yang membangun mental memiliki pekerjaan dan
permasalahan yang dihadapi oleh team tersebut. Leader yang seperti inilah yang
mampu menambah daya dorong bagi team, membuat team merasa “bersama” leader,
merasa kuat, merasa mampu dan akhirnya timbul motivasi positif dari team
tersebut.
Sebagai seorang leader, seberapa sering kita sudah terlibat,
mengambil bagian, dan menjadi bagian dalam team kita? Sudahkah kita menambah
gaya (F) yang memacu team kita melaju lebih cepat, atau justru dengan
keberadaan kita, bertambah berat beban yang harus mereka tanggung? Gunakan
prinsip hukum Newton dalam kepemimpinan kita, dan kita akan mendapatkan team
yang bersama-sama melaju kencang.
No comments:
Post a Comment