Monday, February 16, 2015

Hatiku PadaMU

Tanpa dibandingkan dengan kita pun, Tuhan sungguh luar biasa..
Tanpa melihat kita yang hina ini saja, Dia memang sempurna..
Tanpa menengok hidup kita yang fana dan bernoda, Dia lebih dari segalanya..
Apalagi jika kita, manusia, mencoba meraba, memahami, mengerti dan memujaNya...
Sungguh tak mungkin cukup abjad dirangkai untuk mendeskripsikan kehebatanNya.. tak mampu kata terucap untuk menceritakan ke-Maha-anNya.. tak juga sanggup energi pikir kita melukiskan keindahan dalam kuasaNya..
Aku hanya ingin memuji, dalam diri yang kecil tak berarti ini..
Memuji Allah yang begitu tinggi, besar, tak terselami..
Memuji bukan dengan kalimat, namun dengan rasa, yang selalu tak sanggup diuraikan oleh sang kata.. Memuji dengan terbata, karena tak bisa juga nafas ini menghembuskan kemerduan pujian untukNya.. Memuji dalam ketidakberdayaan kepada Allah yang tak terbatas kuatNya.. Memuji seperti anak kecil menggapai sesuatu yang sangat tinggi.. Memuji dalam ketidaklayakan, untuk Allah yang kudus dan suci..
Ya, Allahku, Kau sungguh luar biasa bagiku..
Terima kasih, telah mengasihiku..

Monday, February 9, 2015

Kala Terkungkung Banjir

Judulnya boleh sangat artistik.. tapi pagi subuh ini, aku hanya ingin bersyukur..
Bersyukur untuk hujan melimpah yang membuahkan banjir dalam dua hari ini..
Bersyukur untuk keberadaan diri di kantor saat air melimpah ini mengepung area terendah di ibukota, bukan di jalanan, atau kolong jalan layang...
Bersyukur kantor ini cukup nyaman, tidak terendam air seperti kebanyakan bangunan lain di Kelapa Gading..
Bersyukur tidak sendirian, ditemani celotehan anak-anak kantor yang konyolnya melebihi pelaku stand up comedy...
Bersyukur tidak kelaparan, makan malam lezat kemarin yang disediakan bos ditambah stock mi instan yang berlebih, cukup menjaga perut ini dari memainkan oskestra kelaparan..
Bersyukur tidak mati lampu, seperti kebanyakan daerah yang mengalami pemadaman karena banjir..
Bersyukur internet masih kencang, mengisi waktu bukan dengan bosan, tapi selancar dunia maya pun mengasyikan...
Bersyukur untuk ketenangan, dari setiap hiruk pikuk, yang membuat pikiran jernih memikirkan makna hidup..
Bersyukur untuk bangun pagi, mendekatkan diri kepada Yang Sejati, dan menuangkan isi hati dalam barisan kata ini..
Bersyukur dan sangat lagi bersyukur, untuk keberadaan suami, yang masih terus berkomunikasi, di radius beberapa kilometer dari sini, dalam keadaan aman terkendali..
Keadaan apa yang masih bisa kau keluhkan jika hati bersyukur itu kau semaikan, jika matamu selalu tertuju pada yang sungguh mengasihimu, melimpahkan berkatNya untukmu dalam setiap tarikan nafasmu..

Wednesday, February 4, 2015

Kepikiran Soal Posting

Mikirin soal postingan (apapun bentuknya) di media sosial, baru kemaren banget ni mikirnya... itupun mikir di sepanjang jalan ke rumah... hiyaakk.. bonusnya tinggal di Bekasi adalah, punya banyak waktu ngobrol sama pikiran kita sendiri di sepanjang perjalanan yang emang beneran panjang. 
Pengen punya "my own rule" untuk posting di medsos. Mulailah mikir, buat apa sih aku posting sebenernya.. motivasinya apah.. kalo orang2 itu (baca : blogger, penulis, inspirator, temen FB, yang pada maen di path)... apa ya motivasi mereka posting.. dst.. dst.. panjang deh, proses mikirnya.. yang ujungnya sampe pada ketetapan hati (ciyee...) ga pengen kaya yang laen yang :
  1. Mungkin posting karna mau narsis.. bahaya soalnya, beti (beda tipis) sama pamer.. Kok bisa? Iyalah.. coba tanyakan yang posting lagi traveling ke luar negeri, yang check in di tempat spektakuler, yang posting gambar makanan-makanan ajaib (harganya yang ajaib).. buat apa coba kalo bukan awalnya narsis, berlanjut pada kebutuhan diakui, dan bahayanya jadi bikin orang lain ngiri.. ya kan.. ya kann... iyalah, saya bisa mantap menjawab IYA, karena saya juga pernah begitu pemirsa... hihihihi...*toyor diri sendiri*
  2. Posting bawaan hati, alias curcol. Sama bahayanya ini. Karna berharap suatu saat nanti tulisan ini bisa jadi inspirasi buat banyak orang.. (huahahahhuueeekkkk..) nah, kalo curcol nya nyinggung orang-orang tertentu yang kebetulan baca gimana cobak..
Jadilah 2 pantangan itu yee.. harus diinget-inget banget sebelum posting apapun ke medsos.
Itu pantangannya, sekarang ngomongin soal panduannya... 
Jadi, pengennya... (sambil komat-kamit berdoa semoga keinginan ini konsisten) postingan apapun itu bisa berdampak positif buat siappun yang ngebacanya. Eiits.. bukan berarti ga bakalan nulis hal-hal buruk, jelek, ato tragis loh ya.. Saya masih manusia normal kok, yang punya cacat, cela, dosa, dan noda.. ya ga mungkin hidup saya ini mulus-mulus saja.. Maunya orang yang baca tulisan saya dapat pelajaran tanpa harus mengalaminya... Biarlah yang nyasar dan baca setiap postingan saya melihat saya apa adanya.. Ike yang biasa, Ike yang bisa aja amburadul hidupnya, Ike yang bolehlah ngambek, marah, sebel, dan lain sebagainya.. tapi pun juga Ike yang bisa jadi semangat lewat cuilan cerita hidupnya... *teriak kenceng : Ameennn!!*