Monday, February 9, 2015

Kala Terkungkung Banjir

Judulnya boleh sangat artistik.. tapi pagi subuh ini, aku hanya ingin bersyukur..
Bersyukur untuk hujan melimpah yang membuahkan banjir dalam dua hari ini..
Bersyukur untuk keberadaan diri di kantor saat air melimpah ini mengepung area terendah di ibukota, bukan di jalanan, atau kolong jalan layang...
Bersyukur kantor ini cukup nyaman, tidak terendam air seperti kebanyakan bangunan lain di Kelapa Gading..
Bersyukur tidak sendirian, ditemani celotehan anak-anak kantor yang konyolnya melebihi pelaku stand up comedy...
Bersyukur tidak kelaparan, makan malam lezat kemarin yang disediakan bos ditambah stock mi instan yang berlebih, cukup menjaga perut ini dari memainkan oskestra kelaparan..
Bersyukur tidak mati lampu, seperti kebanyakan daerah yang mengalami pemadaman karena banjir..
Bersyukur internet masih kencang, mengisi waktu bukan dengan bosan, tapi selancar dunia maya pun mengasyikan...
Bersyukur untuk ketenangan, dari setiap hiruk pikuk, yang membuat pikiran jernih memikirkan makna hidup..
Bersyukur untuk bangun pagi, mendekatkan diri kepada Yang Sejati, dan menuangkan isi hati dalam barisan kata ini..
Bersyukur dan sangat lagi bersyukur, untuk keberadaan suami, yang masih terus berkomunikasi, di radius beberapa kilometer dari sini, dalam keadaan aman terkendali..
Keadaan apa yang masih bisa kau keluhkan jika hati bersyukur itu kau semaikan, jika matamu selalu tertuju pada yang sungguh mengasihimu, melimpahkan berkatNya untukmu dalam setiap tarikan nafasmu..

No comments:

Post a Comment